Meminimalkan Emisi Karbon dengan Teknologi Cloud

Finance Solutions

Saat ini jejak karbon atau yang biasa disebut dengan carbon footprint menjadi salah satu hal yang mengkhawatirkan banyak pihak. Pasalnya, jejak karbon berupa jumlah emisi CO2 (CO2) dari hasil berbagai aktivitas manusia dapat berdampak negatif terhadap lingkungan, termasuk perubahan iklim. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika pemerintah di berbagai belahan dunia berusaha mengurangi emisi CO2, termasuk perusahaan yang beroperasi di negara mereka. Dalam hal ini, studi terbaru oleh penyedia layanan cloud, Amazon Web Services (AWS), menunjukkan bahwa teknologi komputasi awan, juga dikenal sebagai komputasi awan, dapat membantu bisnis mengurangi emisi karbon rata-rata sebesar 78%. Berita Gadget

“Keseriusan dan fokus kami pada inovasi telah berhasil meningkatkan penghematan energi dalam operasi pusat data lebih cepat daripada operasi pada infrastruktur lokal tradisional,” kata Ken Haig, manajer kebijakan energi untuk ‘Asia Pasifik dan Jepang di AWS. Menurut AWS, 67% dari total pengurangan jejak karbon dicapai melalui server cloud yang hemat energi, maju secara teknologi, dan digunakan secara optimal dan efisien.

“Keseriusan dan fokus kami pada inovasi telah berhasil meningkatkan penghematan energi dalam operasi pusat data lebih cepat daripada operasi pada infrastruktur lokal tradisional,” kata Ken Haig, kepala kebijakan energi Asia-Pasifik dan Jepang di AWS. Menurut AWS, 67% dari total pengurangan jejak karbon dicapai melalui server cloud yang hemat energi, maju secara teknologi, dan digunakan secara optimal dan efisien.

Sementara itu, sisa pengurangan emisi karbon sebesar 11% dicapai oleh pusat data cloud yang menggunakan daya dan sistem pendingin yang lebih efisien. “Metode pendinginan yang efisien, aliran udara yang dioptimalkan, dan infrastruktur kelistrikan yang lebih baru dan lebih efisien dapat mengurangi kehilangan distribusi daya di pusat data,” tulis AWS dalam laporan penelitiannya. Dalam studi mereka, AWS dan 451 Research memeriksa 500 perusahaan yang bermigrasi dari pusat data lokal ke pusat data cloud menggunakan layanan cloud AWS di seluruh kawasan Asia-Pasifik. Perusahaan yang diwawancarai berasal dari Australia, India, Jepang, Singapura dan Korea Selatan. Berita Teknologi

Bahkan, menurut AWS, potensi pengurangan emisi karbon dengan menggunakan teknologi cloud ini bisa ditingkatkan lebih dari 90%. Namun, menawarkan layanan cloud seperti AWS dapat lebih memanfaatkan energi terbarukan (renewable energy) sebagai sumber energi untuk layanan cloud-nya.

Menurut Bloomberg New Energy Finance (BNEF), hanya 75 PPA korporasi (dengan total 4,5 GW) yang dilakukan di Asia-Pasifik pada akhir 2020. Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan kawasan Eropa yang mengekspor sekitar 233 GW. (14 GW). Di Amerika Serikat saja, angka ini tercatat sebesar 959 (43 GW). AWS memperkirakan jika operator cloud perusahaan dapat menggunakan 100% energi terbarukan, potensi pengurangan jejak karbon perusahaan di kawasan Asia-Pasifik akan meningkat hingga 15%. Akibatnya, teknologi cloud yang menggunakan 100% sumber energi terbarukan berpotensi mengurangi jejak karbon hingga 93%.

Sayangnya, menurut direktur Riset 451 Kelly Morgan, kawasan Asia-Pasifik sendiri menghadapi rintangan yang signifikan dalam memaksimalkan potensi pengurangan emisi karbon hingga 93% menggunakan teknologi cloud ini. Memang, tidak banyak pilihan energi terbarukan yang tersedia dan terjangkau untuk bisnis di Asia dan Pasifik. Berita Sepakbola

Leave a Reply

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *