WhatsaApp adalah salah satu aplikasi perpesanan instan terpopuler di Indonesia. Popularitas WhatsApp kerap dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab untuk menyebarkan hoax dan berita bohong. Meski WhatsApp berupaya dengan berbagai cara untuk menekan trafficker, masih ada peluang distributor hoax menyebarkan informasi yang menyesatkan. Kompas Tekno merangkum sejumlah hoax yang kerap muncul di WhatsApp dan harus diperhatikan pengguna.

Berikut daftarnya.
1. Penawaran Internet Gratis Hoaks cukup merajalela di tahun 2020.
Dalam pesan yang biasanya beredar, pengguna ditarik ke Internet gratis hanya dengan menekan sebuah link. Seperti hoax internet gratis 20 GB selama 60 hari yang beredar di awal tahun 2020. Postingan ini tayang dengan konten yang sama di tahun 2018. Postingan tersebut berbunyi “Koneksi internet GRATIS 20 GB. Dapatkan internet gratis 20 GB selama 60 hari selama semua operator seluler. Saya baru saja mengaktifkan [tautan ke situs dengan domain .club] “. Mengklik link tersebut membawa pengguna ke halaman web yang terlihat meyakinkan. Pengguna kemudian diundang untuk mengisi kuesioner guna mendapatkan kuota gratis untuk semua operator. Berita Gadget
Pengguna juga akan diminta untuk memasukkan informasi yang dapat disalahgunakan. Seruan yang sama juga muncul di postingan hoax lainnya yang menawarkan kuota 100 GB untuk semua operator. Pesan tersebut berisi kalimat meyakinkan yang berbunyi: “Untuk melawan virus Corona, kami memberikan Anda 100 GB koneksi internet gratis untuk tetap di rumah dengan aman dan menikmati internet”. Pengguna kemudian diundang untuk mengklik link ke domain “(point) xyz” untuk mengaktifkan kuota gratis.
Modus serupa juga disiarkan pada pertengahan Januari 2021. Stasiun tersebut berisi kuota gratis sebesar 50 GB dari pemerintah. Seperti hoax sebelumnya, pengguna juga diarahkan ke link “kuotapandemi (dot) com”. Hati-hati jika Anda menemukan pesan palsu dengan penawaran kuota gratis dan meminta Anda untuk mengklik link. Jangan pernah mengklik link tersebut.
Ini adalah salah satu trik dengan kedok penipuan kuota gratis. Penipuan ini menggunakan mode phishing yang akhirnya mengumpulkan informasi pribadi pengguna dengan mengisi kuesioner. Selain itu, tautan yang mencurigakan juga berisiko memuat malware. Berita Sepakbola
2. Status resmi WhatsApp mencuri informasi akun
Beberapa hari yang lalu, WhatsApp mengunggah status resmi untuk penggunanya. Dalam status ini, WhastApp mengumumkan akan memberikan informasi dan fungsi terbaru kepada pengguna melalui Status. Melalui Status, WhatsApp juga menegaskan kembali bahwa percakapan pengguna tetap aman karena dilindungi oleh enkripsi ujung ke ujung. Namun, ada juga yang memanfaatkan momen ini untuk menyebarkan hoax. Ada kabar bahwa status resmi dari WHatsApp adalah jebakan curang untuk mengambil alih rekening bank online pengguna. Hoax beredar melalui tangkapan layar yang diunggah ke Facebook oleh pengguna Malaysia. Berita Teknologi
3. Video WhatsApp Gold dan Matinelli yang Dapat Meretas Ponsel
Pesan ini sebenarnya adalah tipuan lama yang telah dikirim ulang untuk menimbulkan ketakutan. Pesan hoax tersebut mengatakan akan ada video berjudul Martinelli. “Jangan buka videonya – video tersebut akan meretas ponsel Anda dan tidak akan diperbaiki,” pesan itu berbunyi.
Pengguna juga disarankan untuk tidak memperbarui WhatsApp Gold karena mereka mungkin dapat menyuntikkan virus ke ponsel mereka. Informasi ini diluncurkan dari halaman Turn Back Hoax dan dianggap hoax. Sebenarnya, tidak ada pesan untuk memperbarui aplikasi WhatsApp Gold atau video Martinelli seperti yang disebutkan.